Senin, 25 April 2011

Kenapa harus 1 vs 3 ???

Berkaitan dengan postingan sebelumnya tentang Risk Reward Ratio Secret, yang mengemukakan bahwa risk maksimal dari suatu trade adalah 1/3 nya dari target profit. Atau Target Profit haruslah 3 x lebih besar dari pada Perkiraan Risk.

Lalu muncul pertanyaan, kenapa risk vs reward ratio harus 1 : 3, bukankah dalam hukum probabilitas risk reward ratio yang 1 : 3 atau yang 3 : 1 (kebalikannya) dalam long term kekuatannya sama saja?

Ya... saya setuju dengan inti dari pertanyaan itu. Apabila Risk : Reward Ratio nya 1:3 dimungkinkan dalam 4 kali trading 3 diantaranya adalah loss, dan apabila risk : reward rationya dibalik menjadi 3:1 dimungkinkan dalam 4 kali trading 3 diantaranya adalah menang, dan hasil akhir dari si "hitam" dan si "putih" ini adalah sama yaitu NOL. Keduanya memiliki kekuatan yang sama. Sekali lagi saya setuju dengan hal itu. Hukum probabilitas senantiasa berpihak kepada keseimbangan.

Lalu kenapa saya lebih memilih risk vs reward yang 1:3 ini?

Pertama, dan ini lebih bersipat pribadi, saya memiliki money management yang lebih cocok dengan risk reward ratio seperti ini. (saya tidak akan membahasnya di sini)

Kedua, untuk risk reward ratio ini, secara psikologis, saya dikondisikan untuk siap menerima kekalahan, karena kemungkinan untuk win adalah sepertiganya. Secara psikologis lebih kuat.

Ketiga, saya tidak akan masuk pasar pada kondisi yang tidak jelas, yang mana memiliki probabilitas yang tinggi dan risk reward ratio untuk 1:3 sangat dimungkinkan akan kalah.

Apabila Anda memiliki risk vs reward ratio yang berbeda dengan saya, saya yakin Anda telah memiliki money management dan trading system yang mendukung untuk itu, dan saya yakin juga bahwa Anda memiliki alasan yang jelas untuk risk reward ratio tersebut.

Oke guys... happy trading...

Sabtu, 23 April 2011

Baru lahir langsung bisa lari...?!?


Perhatikan seorang anak balita yang sedang belajar untuk berjalan. Lihatlah usahanya yang tidak henti-henti. Saya tidak bisa membayangkan apabila si balita tersebut berhenti berusaha karena ragu-ragu atau mempercayai bahwa bisa berjalan itu adalah hal yang mustahil.

Dulu ketika pertama mengenal forex, saya yakin bahwa bahwa saya bisa langsung bisa berlari di market, padahal faktanya adalah saya seperti anak balita yang baru berumur 2 bulan, jangankan untuk bisa berlari atau berjalan, berdiri saja sudah susah. Alhasil... "hitting rock bottom" berkali-kali.

Dengan semangat 45, sang bayi [saya] pun (yang berjalan saja belum bisa) terus berusaha untuk bisa langsung berlari di market. Berbagai sistem trading di coba, berbagai artikel forex tidak luput dari perhatian, dan menjadi pemula yang congkak di berbagai forum forex.

Sampai pada suatu titik, karena seluruh kemampuan yang telah dikeluarkan belum bisa juga membawa hasil, sang bayi pun merasa prustasi dan keragu-raguanpun muncul.... "apakah ada seorang trader yang benar-benar menghasilkan profit yang konsisten dari forex?" "rasa-rasanya tidak mungkin..." Dessss......

Keyakinan untuk bisa berhasil di dunia forex pun berubah drastis. Muncullah keyakinan baru, bahwa sebenarnya tidak ada yang berhasil di dunia forex, apabila ada yang berkata bahwa seseorang telah berhasil di dunia forex, itu adalah bohong belaka, itu adalah sebuah propaganda demi kepentingan sang broker....

Berhentilah sang bayi ini untuk trading di dunia forex. Dana yang masih tersisa (sisa-sisa margin call) langsung ditarik.

Berhari-hari... berminggu-minggu, berbulan-bulan, tidak melakukan aktivitas trading, pikiran pun mulai dingin.

Pencerahan...
Diam-diam ternyata sang bayi ini, walaupun tidak melakukan aktivitas trading, ternyata masih memiliki ketertarikan terhadap belantara forex ini. Dan bertemulah dengan sebuah buku karya Alexander Elder. Buku ini memberikan pemahaman yang berbeda. Tetap optimis dengan fakta yang realistis. Berawal dari Alexander Elder, mulailah pengelanaan untuk lebih mengenal trader-trader besar, seperti Ed Saykota, Bill Dun, Hosteter, Richard Donchian, Michael Marcus, Larry Williams, dll.
Akhirnya... sang bayi pun tidak lagi tertarik dengan blackbox atau formula rahasia. Dia lebih tertarik dengan buku-buku karya trader atau peneliti profiesional, yang kalo diliat dari judulnya sangat membosankan, sangat berbeda dengan buku-buku yang judulnya bernada "Cepat kaya dari forex", "Jurus Jitu Menaklukan Market", "Langkah Cerdas Melipatgandakan Uang" etc...

Dan sang bayi pun mulai berusaha...
Sang bayi yang sebelumnya berkeyakinan bahwa dirinya tidak mungkin bisa berlari, mulai sadar... bahwa memang betul, seorang bayi yang baru berumur dua bulan hampir mustahil untuk langsung bisa berlari. But its OK. Target pertama sang bayi memang bukanlah untuk bisa berlari, bahkan merangkak pun merupakan sebuah target sesudah sang bayi bisa menguasai teknik untuk telungkup.

Proses pun di mulai...
Sedikit demi sedikit sang bayi berusaha untuk bisa memiliki skill telungkup, dan mengesampingkan anggapan bahwa usahanya ini akan berhasil atau tidak.
Akhirnya waktu demi waktu, skill untuk telungkup pun dikuasai juga. Good News. Berarti bisa langsung berlari donk??? eit.. sang bayi tidak memusingkan hal itu, target selanjutnya adalah bisa duduk. Dan terus menerus targetnya di tingkatkan, belajar merangkak, belajar berdiri dan seterusnya.

Dalam proses ini kata-kata tidak mungkin dan mustahil, jangan sampai mengganggu usaha sang bayi.

Ternyata untuk sukses di dunia forex perlu proses...

-----
Ada fakta bahwa 95% pemain forex adalah looser. Saya belum pernah melakukan penelitian, tapi saya percaya dengan angka itu bahkan mungkin lebih ekstrim lagi.
5% yang sukses di dunia forex tiap tahunnya orangnya itu-itu juga. Karena memang dia memiliki skill untuk tetap bisa bertahan di market, kecuali kalau dia berniat untuk pensiun.
Sisanya yang 95% (para looser) tiap tahunnya orangnya beda-beda, ada yang datang dan pergi kemudian datang lagi dan pergi lagi, ada yang datang dan pergi untuk tidak pernah kembali, ada looser yang tetap bertahan dengan terus-terusan injek dana, ada looser yang langsung kapok. Jumlah para looser tiap tahunnya terus bertambah, sedangkan para pemenang.... masih itu-itu juga orangnya, ya memang ada tambahan beberapa orang untuk masuk ke kelompok elit ini, tapi jumlahnya sedikit.
-----

Percaya atau tidak, Anda memiliki peluang untuk bisa masuk ke kelompok elit yang 5% ini.
Tapi ya itu tadi... peluangnya mungkin 5% juga. Pahit memang, tapi ini realitanya. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk mengingatkan bahwa kegemilangan dari sebuah kesuksesan memerlukan usaha yang sungguh-sungguh. Menutup mata untuk tidak melihat fakta real adalah jalan yang dipakai para looser.

Jumat, 22 April 2011

Perbesar Peluang

Dalam trading forex, semua posisi yang dieksekusi memiliki peluang yang sama (gocap : gocap).

Makanya banyak orang mengatakan kalau forex adalah sebuah zero sum game.

Untuk merubah zero sum game menjadi positif sum game, maka diperlukan sebuah usaha untuk meningkatkan atau memperbesar peluang.

Peningkatan peluang dalam trading forex paling tidak mencakup 3 hal; Trading System, Money Management, dan Psikologi Trading.

Dari 3 faktor di atas, kira-kira faktor mana yang masih kurang optimal?

Ketiga faktor di atas tidak bisa dipisah-pisahkan.

Seseorang tidak bisa hanya mengandalkan trading system saja dengan tidak memperhatikan money management. Dalam posting sebelumnya telah saya tulis, bahwa Trading System yang profitable pun bisa hancur apabila tidak memiliki money management yang sesuai.

Dan ketika Anda telah memiliki Trading System dan Money Manajemen yang sesuai dengan style Anda, dan telah teruji di data histori pergerakan harga kebelakang, maka tinggal satu hal lagi yang perlu diperhatikan, yaitu kedisiplinan (psikologi trading).

Sebenarnya, saya masih heran dengan faktor psikologis ini. Apabila seseorang telah memiliki sistem trading yang bagus dan money management yang sesuai, dan telah teruji bahwa perpaduan dari system trading dan money management tersebut memberikan hasil yang positif untuk jangka panjang (long run), kenapa seseorang bisa keluar dari aturan main yang telah dipersiapkan dan di riset bertahun-tahun ke belakang?

Sekarang saya tanya:
Apakah Anda telah memiliki sistem trading yang profitable, Apakah Anda telah menerapkan pengaturan keuangan (money management) yang tepat, dan Apakah secara psikologis Anda bisa tetap tenang dan disiplin?
Kalau misalnya Anda belum memiliki ke-3 hal tsb, Lalu apa yang mendorong Anda untuk tetap Live Trading? Mencari pengalamankah atau sekedar untung-untungan saja?

Kalau motif trading Anda adalah untuk menghibur adrenalin dan sekedar bersenang-senang, saya kira ke-3 faktor tersebut bisa diabaikan (just like gambling).
Tapi kalau tujuan trading Anda adalah untuk profit, maka ke-3 faktor tersebut harus dimiliki/kuasai.

Kalau misalnya sekarang Anda belum memiliki/menguasai-nya, tak perlu khawatir, trader terhebat pun bermula dari NOL, dengan kemauan dan usaha dari merangkak akhirnya mereka pun bisa berlari.

Tidak perlu terburu-buru tapi jangan pula menunda-nunda...

Tetap Optimis dan Realistis, semuanya bisa diperjuangkan dan tidak ada hal yang mustahil.

Happy Earth Day



Kepada seluruh trader, terutama trader Nusantara, trader Malaysia, dan trader dari Amrik, saya ucapkan Happy Earth Day...

Mari bersama-sama menjaga bumi ini demi kita dan anak cucu kita.

----
Ternyata benar juga, malam tadi bener-bener susah tidur, setelah beres kutak katik angka di spreadsheet excel dan kurebahkan badan di atas kasur rasa kantuk benar-benar tidak datang.

Mataku hanya bisa memandang atap kamar, sambil berpikir mencari kelemahan sistem money management yang baru saja telah sukses di test untuk beberapa bulan ke belakang.

Walaupun sukses dalam beberapa bulan, test belum cukup. Diperlukan test untuk beberapa tahun kebelakang, mungkin harus sampai 20 tahun ke belakang untuk melihat performa sistem dalam berbagai situasi.

Tak perlu terburu-buru, just do it now.

Kamis, 21 April 2011

Sepertinya malam ini gak bakalan bisa tidur....

Ketika merenung di kamar kecil sambil menghembuskan asap rokok, tiba-tiba inspirasi datang mengenai sistem dari money management.

Buru-buru aku matikan rokok lalu lari ke komputer untuk menganalisisnya di spreadsheet... dan.... Ammmaazzzing..... its work....

Sepertinya malam ini gak bakalan bisa tidur.

Malam ini sepertinya akan menghabiskan berbatang-batang rokok dan capucino.

Ya Ampret......

Inspirasi untuk menjawab teka-teki forex sekelebat muncul dihadapan, dan sekarang sudah di save di hard disk dengan analisisnya dari Mr Excel.

Tinggal di test dengan data real dari pergerakan harga kebelakang.....

Tangan saya masih gemetar dari pencerahan ini.
Istriku... Anakku... mudah-mudahan sistem ini lulus test.
Mudah-mudahan test ini tidak mengalami kegagalan seperti yang dulu pernah terjadi.

Tetap Optimis dan Realistis...

Oh my God....

Rabu, 20 April 2011

Mungkinkah seseorang kalah berturut-turut 13 kali?

Dalam postingan sebelumnya, saya telah menuliskan bahwa dalam 3988 kali trading, untuk risk reward ratio 50:50, maka hasil dari penelitian, trading yang kalah berturut-turut tertinggi adalah 12 kali.

Lalu muncul pertanyaan, apakah mungkin seseorang kalah berturut-turut 13 kali untuk risk reward ratio 50:50?

Jawabannya tergantung dari berapa kali dia melakukan transaksi. Kalau dia melakukan transaksi hanya 12 kali saja, maka tentu jawabannya adalah mustahil. Tapi apabila dia melakukan transaksi minimal 13 kali, maka kemungkinan itu ada, tapi tentunya ini sangat jarang terjadi.

Tapi, apabila seseorang telah melakukan transaksi di atas 4000 kali, maka kalah 13 kali berturut-turut atau menang 13 kali berturut-turut adalah suatu hal yang sangat wajar.

Saya akan mengilustrasikannya dengan dengan tebak koin, yang probabilitasnya adalah 50:50 untuk gambar garuda dan angka.

Mungkinkah seseorang menebak salah secara beruntun 13 kali?
Jawabannya adalah sangat mungkin ketika partisipan penebaknya berjumlah 4096 orang.
  • Tahap 1===> 4096 orang disuruh menebak koin (garuda atau angka), maka dimungkinkan 50% (2048 orang) dari partisipan adalah salah tebakannya.
  • Tahap 2===> 50% dari partisipan yang kalah (2048 orang) tadi disuruh tebak koin lagi, maka dimungkinkan 50% dari partisipan tersebut (1024) tebakannya adalah salah.
  • Tahap 3===> 1024 orang yang salah itu disuruh tebak koin lagi, maka dimungkinkan setengahnya (512) salah tebakannya.
  • Tahap 4===> dari 512 orang yang salah tadi disuruh tebak koin lagi, maka dimungkinkan setengahnya (256 orang) salah tebakannya.
  • Tahap 5===> dilakukan seperti di atas, dari 256 orang, dimungkinkan 128 orang salah tebakannya.
  • Tahap 6===> dilakukan seperti di atas lagi, dari 128 orang, yang salah tebakannya dimungkinkan adalah 64 orang.
  • Tahap 7===> dilakukan seperti di atas lagi, dari 64 orang, yang salah tebakannya dimungkinkan adalah 32 orang.
  • Tahap 8===> dilakukan seperti di atas lagi, dari 32 orang, yang salah tebakannya dimungkinkan adalah 16 orang.
  • Tahap 9===> dilakukan seperti di atas lagi, dari 16 orang, yang salah tebakannya dimungkinkan adalah 8 orang.
  • Tahap 10===> dilakukan seperti di atas lagi, dari 8 orang, yang salah tebakannya dimungkinkan adalah 4 orang.
  • Tahap 11===> dilakukan seperti di atas lagi, dari 4 orang, yang salah tebakannya dimungkinkan adalah 2 orang.
  • Tahap 12===> dilakukan seperti di atas lagi, dari 2 orang, yang salah tebakannya dimungkinkan adalah 1 orang.
  • Tahap 13===> 1 orang (sang finalis) yang sudah 12 kali kalah berturut-turut ini disuruh tebak koin lagi, dan hasilnya dimungkinkan adalah 50:50. Bila tebakan yang ini benar, maka dia telah salah tebak sebanyak 12 kali berturut-turut, dan apabila tebakan yang ini adalah salah, maka dia telah salah dalam menebak koin sebanyak 13 kali berturut-turut.
Dan hal diatas telah saya buktikan dengan suatu simulasi pada Euro vs USD. Dan saya mendapatkan angka 12 (kalah berturut-turut) setelah 3988 kali trading (simulasi trading).

Pertanyaan selanjutnya adalah, berapa profit yang dihasilkan dari 3976 kali trading, dan berapa kerugian yang dihasilkan dari 12 kali trading kalah berturut-turut? Its depend on your money management...

numpang lewat.....

Si Kecil di rumah nenek. Garut.

Artikel-artikel tentang probabilitas bisa ditemui di sini : www.probabilitytheory.info

Selasa, 19 April 2011

Teka Teki Forex


Banyak orang yang suka teka teki, sehingga buku-buku stensil semacam TTS (teka-teki silang) laku dijual di emper-emper jalan.

Permainan teka-teki mekanis yang menantang logika juga lumayan banyak diminati. Semacam puzzle, rubik dll.

Teka-teki kata-kata yang berbentuk pertanyaan juga lumayan menantang seseorang untuk berpikir mencari jawabannya, dan saya kira para ilmuan pun sangat antusias dalam mencari jalan keluar dari sebuah teka teki sains.

Nah... Forex kalau dilihat dari sebuah teka-teki, maka hal ini pun lumayan menarik perhatian sang trader untuk menemukan solusi atau jawaban dari teka teki ini.

Teka-teki Forex...
  1. No one know the next move of price.
  2. Indicators are lagging.
  3. News are confused.
  4. There is only 3 direction of move; up, dawn, and side way.
The question is : How one can win this zero sum game?

Selamat berpikir...

Minggu, 17 April 2011

Martingale tidak mesti men"Double Up"

Berkaitan dengan artikel sebelumnya tentang bahayanya martingale dan klarifikasi martingale, maka saya tertantang untuk menemukan suatu formula money management yang memiliki semua kelebihan martingale, tapi dengan mereduksi kekurangan dari sistem ini.

Kutak katik angka extrim di spreed sheet excell, sambil ditemani simungil lanlan cube 2x2x2 dan kakaknya rubik cube 3x3x3, petualangan mencari solusi teka teki money management pun di mulai.

Kopi yang mulai dingin dengan setianya menunggu di pinggir keyboard.

Dan temuan demi temuan baru yang belum terpikirkan sebelumnya pun muncul.... Waw...

Sungguh suatu hal yang menakjubkan menemukan sesuatu yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Kesimpulan pertama pun mulai keluar.
1. Martingale tidaklah mesti harus melulu men double-up.
2. Martingale harus memperhatikan Risk Reward Ratio trading system.
3. Dengan mempertimbangkan pont 1 dan 2, setelah dilakukan test, ternyata outputnya berbeda.

PR selanjutnya adalah :
1. Menemukan komposisi optimal (optimal f). Yang lebih tinggi profitnya tapi lebih tahan terhadap drawdawn.
2. Kapan sebaiknya menginjak rem setelah melaju dengan kecepatan yang semakin bertambah.
3. Menemukan teknik pengereman yang paling aman dan nyaman.

Kutak-katik teka teki angka di spreed excel hari ini sungguh menyenangkan.

Oke guys, ane kembali ngutak ngatik lagi... mumpung lagi mood....

----------------------------
Update....
----------------------------
Perpaduan antara modified martingale dengan modified anti martingale hasilnya lebih optimal.
Jelasnya sebagai berikut:
Setelah kalah pake modified martingale untuk next order,
Setelah menang pake modified anti martingale untuk next order.
Ini grafik hasilnya,

















Keterangan grafik:
Batang biru (series 1) hanya modified martingale saja;
Batang merah (series 2) perpaduan modified martingale dengan modified anti martingale;
Angka 1 s.d 5, beberapa teknik modified martingale.

Sabtu, 16 April 2011

Scalp, Hedge, Average???

Bad Forex Trading Practices

Talk about Bad Forex Trading Practices, Holy cow, check this out.

I was responding to a post on an online forum that was talking about how great it was to Scalp, Hedge and Average into losing trades. I couldn’t just let that sit without sharing my views on the topics, so here is what I replied to that with.

Click Here to see the original post.

“Here is what I have learned over the years with my own trading and as a coach working with hundreds of other traders.

Scalping (depending on your definition) is a strategy used by new traders, it is not a good long term ticket to success. I do not know a single Professional trader that uses scalping. But it has a purpose; I encourage my students to start out scalping to help them build experience in their trading. The more trades you place (in a demo account at first) the more you learn how the market moves, and you can get used to watching your trades going up and down, which can take the edge off of the adverse effects of trading psychology issues. The problem with scalping is that you cannot usually plan to have a positive risk:reward ratio. When scalping you are almost always going for fewer pips than you are risking and that means that you have to be right almost all of the time. Too much pressure and when you hid a draw-down period traders tend to panic and do crazy things like Hedging the position to avoid taking the loss.

Direct Hedging (which is not available on most brokers any more since Aug 1st, 09) is really only a way to staunch the bleeding on losing trades. Traders tend to think “I haven’t really lost until I actually close the trade” A direct hedge is like hitting the pause button on a losing trade, but you cannot avoid eventually playing it out. Even with a hedge you still have to find the best times to get out of either trade. You still have to determine where the most likely direction the market is probable to go, and if you don’t have some proven system with the probabilities on your side, you may be in a world of hurt. The other problem with hedging is you pay twice for the trade on the spreads and you will pay a premium on interest every day you are in the trade (paying even more on Wednesday).

Position trading is actually more of a time frame you plan on being in the trade than a strategy. If you are trading on the daily charts and expect a move to climb for a while, several days, weeks or even months, that is a position trade. AutoTrader1 stated it correctly that what you have described is a form of averaging. It is also known as the Martingale technique. Which can work for a while until it doesn’t and then you can get into some serious trouble. Beware there are a lot of automated strategies that use this method.

The best way to trade is to study and recognize patterns in the market that show a higher probability of success, whatever tools you use. Then figure out ways to capture more pips than you are risking on those trades so you don’t have to be right so often. Do the math on your tests and determine if each strategy is ultimately profitable. You do have to do a good job of journaling your trades to be able to do this effectively. I have found several of these strategies over the years, but I will save them for a different post in a different section.

Good luck in your trading and be careful of what you read.




Source : Jared Passey http://jaredpassey.com/blog/bad-forex-trading-practices/236/

Kamis, 14 April 2011

Risk Reward Ratio Super Secret

Risk/reward ratio is a very important definition. Every trader must have this value set in his stock trading strategy. This simple formula is a little stock trading secret. It helps you to move trading probabilities in your favor.

The profit value for every trade setup must be at least three times bigger than the risk value.

Simply put, if you expect to make a profit of $3 USD per share in a trade, you have to risk $1 USD per share as maximum.

This trading secret looks easy, but a lot of traders break this rule, and then their trading results are bad.

When you trade only trades with the potential profit of $3 or more times bigger than the taken risk, your result will be stock trading with regular monthly income.

Later, as you develop a longer history of your real trades, you’ll be able to make small modifications of this ratio to value that best fit your trading strategy. Your trading journal or trade accounting software will provide you enough reports to do it.

It’s an easy to check if your trade setup fits with your risk/reward ratio. Simply use a spreadsheet with formulas.

Sumber : http://www.simple-stock-trading.com/riskrewardratio.html

Selasa, 12 April 2011

Briptu Norman Kamaru dan Forex


Pagi-pagi sambil minum kopi, saya membuka mbah google. Tadinya saya mau googling dengan keyword "break out", ketika hurup "b" saya ketik, ada 5 suggestion yang muncul, dan waw... untuk karakter satu hurup saja "B", "briptu norman" bertengger dalam list suggestion -nya google. langsung deh saya klik briptu norman.

Senang rasanya melihat perkembangan yang sangat positif dari kasus video youtubenya beliau.

Lalu apa pelajaran yang bisa saya ambil dari sini?

Ternyata untuk menjadi seorang "entertainer" seseorang tidak selalu memerlukan basic entertain. Dan begitu pula dengan Forex Trader, untuk menjadi seorang profitable forex trader, seseorang tidak mesti harus mempunyai latar belakang akuntan atau gelar SE.

Dan memang demikian adanya.
Anda tentu kenal dengan seorang tokoh bernama Larry R. Williams, trader yang suka memakai indikator Williams%R dan Ultimate Oscillator, tentunya tidak asing lagi dengan seorang Larry.
Larry pada tahun 1987 telah berhasil mengubah modal $10.000 menjadi $ 1.147.000 dalam waktu 12 bulan yang merupakan rekor dimana tak seorangpun yang menyamainya pada saat itu.
Lalu apa latar belakang beliau? Beliau mempunyai basic sebagai jurnalis.... Wow...

Apabila saya, atau mungkin juga Anda, memiliki ketertarikan yang cukup kuat terhadap dunia financial tapi tidak memiliki latar belakang "keuangan" tidak perlu berkecil hati. Sejarah telah mencatat nama-nama besar pada suatu bidang yang berlainan dengan latar belakang sebelumnya.

"Satu-satunya hal yang mustahil adalah kemustahilan itu sendiri".

Oke bro, sis, have a nice day and happy trading...

NB: Sory kalo keterkaitan Briptu Norman Kamaru dan forex terlalu dipaksakan.

Senin, 11 April 2011

Ternyata bukan saja beruang dan banteng yang bertengkar

Wehehe....
Ternyata dalam dunia forex, bukan saja beruang dan banteng yang saling bertengkar, Trader yang satu dengan trader yang lain bisa juga bertengkar.

Kadang ada sms atau juga pesan di kotak masuk facebook saya yang bunyinya kira-kira gini "gara gara lu sama temen-temen trend follower lu, saya jadi ringsek.... loss besarrr.." tapi tentunya dengan nada bergurau...
lalu saya jawab "lha minggu kemaren, gara-gara ente sama perkumpulan counter trend ente, ane terbontang banting, sell malah naik, buy malah turun....",
kemudian dia bales lagi "iya..., tapi kan rugi lu cuma sedikit-sedikit, lha gua... ampe ambles gini..." lalu saya jawab, "iya, emang sedikit-sedikit, tapi kan sering, ngemeng-ngemeng lu ambles, emangnya kemanain SL ente?!?"

Kami bertengkar dalam suasana bergurau yang hangat. Lain kami lain pula mereka dalam skup yang lebih besar.

Saya pernah membaca buku yang membantai abis para trader pundamental. Dan begitu mengagung-agungkan analisa teknikal, berikut menyertakan nama-nama trader besar yang berbasis teknikal.
Dan tentunya hal ini mendapat respon negatif dari para trader pundamental, dan kembali membantai para analis teknikal, sambil menyertakan nama-nama besar dari golongan pundamental.

Weleh weleh... sampai segitunya...

Tidak sampai disitu... ternyata di dalam tubuh penganut teknikal juga ada yang memandang remeh trader lain sesama teknikal. Contohnya seorang teknikal swinger yang memandang rendah trader teknikal scalping.

Ya Ampreeetttt....
Bukankah gol kita semua adalah sama?!? Yaitu profit dalam trading? Kenapa harus mempermasalahkan teknik yang berbeda.

Bukankah para pundamentalis bisa dijadikan cermin untuk melihat kelemahannya teknikal, dan begitu pula sebaliknya. Sebagaimana seorang trend follower trader yang sedang berdiskusi dengan seorang counter trend trader untuk menyempurnakan teknik masing-masing dalam sudut pandang yang berbeda?!?

And over all, bukankah kita harus lebih fokus terhadap trading sendiri dan bertanggung jawab atas hasil dari trading tersebut.

Tapi memang saya akui... suasana atmospir dari kekalahan beruntun atau loss besar lumayan panas. Hasil trading yang minus bisa memberikan efek psikologis dan sosial yang kurang menguntungkan bagi seorang trader. Apakah ini adalah sebuah konsekuensi?

Minggu, 10 April 2011

Bom Waktu pada Martingale Money Management


Bagi yang sudah menghanguskan nyaris seluruh modal gara-gara menggunakan money management martingale, saya kira akan sunguh-amat-sangat mengerti sekali, bagaimana money management martingale menghasilkan bom waktu yang ketika satu kali saja meledak... hancurlah Akun Anda.

Bagi yang belum merasakan ledakan bomb waktu dari sistem martingale, mendingan belajar dari mereka yang telah merasakan bagaimana rasanya ledakan tersebut, dan berpikir ulang terhadap sistem martingale ini. Dan saya harap Anda tidak akan pernah menyimpan bom waktu tersebut. Ledakannya sungguh mengerikan... (duduk di ujung pojok kamar menghadap sudut tembok dengan dua telapak tangan menyangga muka yang tertunduk, terpejam dengan mata lembab, ini adalah tampilan pisik, bagaimana suasana perasaan/psikologisnya? Wah... jangan tanya deh... sangat hancur...).

---------
Sekilas sistem money management martingale.
(bagi yang telah mengetahui sistem martingale, lewat saja paragrap ini)

Berawal dari fakta, bahwa tidak selamanya seorang trader kalah, dan tidak selamanya seorang trader menang. Kalah dan menang silih berganti adalah hukum abadi dari forex.
Bagaimana supaya kalah dan menang yang silih berganti tersebut tetap berhasil meraup kekayaan, maka muncullah money management, salah satunya Martingale.
Sistem Martingale ini sederhana, yaitu melipatgandakan 2 kali lipat equity modal/margin, setelah suatu trading yang kalah, dengan begitu sekali saja mendapatkan trading yang menang, maka profit dari trading yang menang ini akan menebus semua kekalahan sebelumnya, dan tetap menghasilkan "sedikit" profit.

Contoh simulasinya seperti di bawah ini,
Apabila 4 kali kalah satu kali menang, maka hasilnya tetep menang.
Trading pertama 1 lot => kalah 100.000
Trading kedua 2 lot => kalah 200.000
Trading ketiga 4 lot => kalah 400.000
Trading keempat 8 lot => kalah 800.000
Trading kelima 16 lot => MENANG 1.600.000
sekarang kita kalkulasi kalah vs menang.
4 x kalah = 100.000+200.000+400.000+800.000 = 1.500.000
1 x Menang = 1.600.000
Hasil akhir tetap profit sebesar 100.000 (1.600.000 dikurangi 1.500.000)

Dalam martingale, sebelum seseorang mendapatkan trading yang profit, maka dia terus melipat gandakan equitynya dalam trading.
---------
Kelebihan sistem Martingale adalah kemampuannya mendapatkan hasil profit, yang walau kecil tapi terus mengalir.

Kekurangannya adalah harus memiliki modal awal yang sangat besar, untuk mencari profit yang sedikit.

Lalu dimana bom waktunya???
Bom waktunya terletak di seberapa besar ketahanan modal Anda untuk terus trading ketika kalah berturut-turut terjadi. Dan ketika jebol (tertembus)... maka bom waktu benar-benar telah meledak.

Apakah ada cara supaya tetap bisa memakai sistem martingale dengan tanpa bom waktu tersebut? Jelas ada, tapi caranya sangat mustahil, yaitu anda harus memiliki modal dengan jumlah tak terbatas....

Sebagai contoh apabila hanya 10 kali kalah berturut-turut terjadi, padahal Anda hanya mencari profit sebesar 1000 perak saja, maka dibutuhkan sebesar Rp.2.047.000 untuk tetap bisa trading di trading kesebelas yang menang. Lalu bagaimana apabila trading yang ke sebelas ini kalah?? hancurlah semua modal Anda.
Lihat ilustrasi di bawah ini:
target profit 1000 perak saja, 10 kali kalah dan diakhiri dengan 1 kali menang pada ujungnya.
1. bet 1000 => kalah 1.000
2. bet 2000 => kalah 2.000 (total kalah sampai level ini 3.000)
3. bet 4000 => kalah 4.000 (total kalah sampai level ini 7.000)
4. bet 8000 => kalah 8.000 (total kalah sampai level ini 15.000)
5. bet 16.000 => kalah 16.000 (total kalah sampai level ini 31.000)
6. bet 32.000 => kalah 32.000 (total kalah sampai level ini 63.000)
7. bet 64.000 => kalah 64.000 (total kalah sampai level ini 127.000)
8. bet 128.000 => kalah 128.000 (total kalah sampai level ini 255.000)
9. bet 256.000 => kalah 256.000 (total kalah sampai level ini 511.000)
10. bet 512.000 => kalah 512.000 (total kalah sampai level ini 1.023.000)
11. bet 1.024.000 => MENANG 1.024.000
1 kali menang dikurangi total kalah = profit 1.000

Dalam kondisi di atas, untuk mendapatkan profit Rp.1000 saja, harus ada modal sebesar Rp.2.047.000.
Lalu bagaimana kalau trading ke sebelas tersebut kalah dan tidak bisa melanjutkan doubling? hehe... seluruh modal telah lenyap.... bom waktu telah meledak.
Dan siapa yang bisa menjamin trading yang kesebelas hasilnya menang? No Body can't

contoh di atas hanya untuk target profit 1000 perak saja, bagaimana kalau target Anda adalah 100.000, atau 1 juta? silahkan hitung sendiri....

Mungkin seseorang berpikir...
"Ah tidak mungkinlah 11 kali kalah berturut-turut"
eit... kata siapa? siapa yang bisa menjamin?
Oke saya mengalah...
kalau memang betul maksimal kalah berturut-turut adalah sebanyak 10 kali, ini artinya dipertaruhkan modal sebesar Rp 2 juta untuk mendapatkan profit sebesar Rp. 1.000.
dan untuk target profit sebesar Rp 1 juta, maka dibutuhkan modal 2 milyar.

Sedikit ngelantur..
Masih ingatkah anda dengan crash market yang terjadi di tahun 2008, yang hampir semua partisipan menganggap ini adalah hal yang mustahil?
Apakah "Stock Market Bubble and Crash"di tahun 2008 adalah yang pertama kali?
Tentu saja bukan,
tahun 2000-2002 "Stock Market Bubble",
tahun 1998 "Long-Term Capital Management Collapse",
tahun 1997 "Asian Contagion Crisis",
tahun 1995 "Barings Bank Crisis",
tahun 1993 "Metallgesellschaft Collapse",
Memang betul, untuk risk to reward rasio yang 1:1, jumlah kemenangan dan jumlah kekalahan adalah sama sebesar 50%, tapi perlu diingat bahwa hal ini tidak ada kaitannya dengan berapa kali maksimal kalah secara berturut-turut, adakah angka pasti yang bisa menyebutkan bahwa maksimal hanya sekian kali kalah berturut-turut?

Saya telah melakukan simulasi berdasar data Euro vs USD selama 16 tahun dan dihasilkan 3988 transaksi (rata-rata 1 kali transaksi per hari), trading yang kalah sebanyak 1987 kali dan trading yang menang sebanyak 2001 kali. selisih jumlah menang sama kalah cuma 14.
Lalu berapa kali maksimal kalah secara berturut-turut?? ....
Dari data tersebut diperoleh kalah secara beturut-turut sebanyak 12 kali trading. Nah loh... bagi yang menganggap tidak mungkin kalah berturut-turut sebanyak 11 kali telah terpatahkan.
Dan lagi-lagi... siapa yang bisa menjamin bahwa trading untuk kedepan bahwa setelah 12 kali kalah yang ke 13 nya adalah trading yang menang? Tidak ada seorangpun yang bisa menjamin...

Wah... sampai segitunya si Soleh menganalisa sampai 16 tahun... Eit... dulu saya pernah menjadi seorang martingale trader... (coba baca tulisan awal diatas).

Cukuplah orang lain yang telah merasakan bom waktu dari sistem martingale, dan saya harap Anda bisa mengambil pelajaran dari situ tanpa mengalami ledakannya.


Always in profit, and happy trading.

NB: Bagi Anda yang bersikukuh tetap ingin memakai sistem martingale, (karena bagaimanapun banyak juga yang suka sistem ini) gunakanlah dengan bijaksana. Karena bagaimanapun tidak bisa saya pungkiri bahwa ada trader sukses dengan martingale (modified martingale system).

Catatan tambahan (13-04-2011):
Kalimat2 diatas ada yang bersifat hiperbolic (ngahaja jang nyingsieunan),
Ex: "Seluruh modal amblas" artinya "kena Margin Call", (jadi sebenarnya tidak bener-bener amblas),
Tulisan ini ditujukan kepada para pemula (just like me) yang mengira bahwa hanya berbekal money management seperti ini bisa meraup untung dengan mudah.

Dan tentunya postingan ini bukan untuk Anda sebagai seorang martingale trader yang telah mempunyai pemahaman yang cukup dan pengalaman segudang mengenai teknik MM ini, (tidak ada hal yang baru dalam tulisan ini).

Resiko Kecil Untung Besar dalam Forex

Apabila anda telah menemukan system yang memberikan risk vs reward ratio 1:2, dan bisa menghasilkan 50% winning signal, maka itu sudah cukup untuk menjadikan Anda super kaya. (silahkan klik disini untuk mengetahui simulasi bagaimana sepuluh juta rupiah dengan "money management tertentu" bisa menjadi 3,6 milyar lebih hanya dalam 100 kali trading)

Risk vs Reward Ratio dalam trading forex sebenarnya sangat simpel.
Risk = Stop Loss
Reward = Target Profit

Risk vs Reward 1:2, artinya,
Stop Loss = 1x
Target Profit = 2x
Contohnya dengan stop loss Rp. 100.000 dan target profit Rp. 200.000, apabila dalam 20 kali trading, 10 kali menang dan 10 kali kalah, maka,
10 kalah x Rp. 100.000 = Rp. 1.000.000 (rugi)
10 menang x Rp. 200.000 = Rp. 2.000.000 (untung)
Hasilnya anda tetap untung Rp. 1.000.000.
Dan ini tanpa optimasi money management.
Apabila dioptimasi dengan money management, hasilnya akan sangat memuaskan bahkan spektakuler...

Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana bisa sebuah risk : reward ratio yang 1:2 bisa menghasilkan 50% winning signal? bukankah menurut hukum probabilitas, bahwa winning signal yang 50% hanya bisa dilakukan jika risk:reward ratio nya 1:1?"
Ya betul... "untuk kondisi acak" dan "kondisi untung-untungan (gambling)" winning signal 50% hanya bisa dilakukan jika risk reward rationya 1:1 (zero sum game).

Lalu bagaimana untuk menghindari "kondisi acak" dan "untung-untungan" dan bisa menghasilkan 50% winning signal dengan risk reward ratio 1:2?

Jawabannya adalah, "Kita tidak boleh open posisi sembarangan". Kita hanya masuk market dalam kondisi tertentu saja.

Small risk - large reward: a winning formula used by professional traders
Resiko kecil - Untung besar: sebuah formula kemenangan untuk Anda...

Mudah-mudahan gambar ini bisa membuat Anda terinspirasi.





Mudah-mudahan gambar ini bisa berkata banyak dan bisa membantu Anda dalam menghasilkan kekayaan di dunia forex.

Salam Profit,

(gambar di ambil dari http://forex-strategies-revealed.com)

Rabu, 06 April 2011

DON'T BE HURRY Just DO IT NOW

Sama seperti dalam masalah kehidupan yang lain, Menunda-nunda adalah suatu penyakit yang apabila dibiarkan, akan menghancurkan sesuatu/seseorang. Dan Forex tidak luput dari penyakit yang satu ini.

Apabila Anda telah menemukan trading system yang teruji dan profitable untuk day trading, dan memungkinkan untuk langsung trading live, kenapa harus ditunda-tunda?

Apabila Anda belum menemukan kunci sukses di Day Trading, tapi Sudah menemukan trading system yang profitable untuk swing trading, dan memungkinkan untuk langsung trading live di swing trading, kenapa juga harus ditunda-tunda? Kalau Day Trading tidak bisa, tapi Swing Trading bisa, kenapa tidak masuk di Swing saja?

DON'T BE HURRY just DO IT NOW...
Jangan terburu-buru, hanya lakukanlah sekarang...

Saya sudah menemukan system trading dan money management untuk Swing Trading, dan telah teruji profitable, tapi belum punya modal? Apakah ada solusi?

Tentu ada... Sisihkan 10% penghasilan bulanan Anda untuk ditabung, dan ketika nominalnya sudah memungkinkan, langsung trading live.
Sambil menunggu dana terkumpul di rekening bank, Anda bisa memanfaatkan moment menunggu ini untuk langsung trading di demo account. Waktu senggang ini bisa dijadikan waktu untuk meningkatkan skill Anda.

Kapan saya harus menabung yang 10% itu? Jangan terburu-buru, hanya lakukanlah sekarang... (ketika uang gaji diterima)

Kuncinya adalah jangan menunda-nunda.

Bagaimana kalau system trading belum ditemukan, dan uang untuk modal belum ada, dan menabung pun tidak bisa karena belum punya pekerjaan? Saya yakin Anda tahu apa yang mesti Anda lakukan sekarang. Just Do It Now.

Sikap mental "SAYA MENGINGINKANNYA SEKARANG" adalah mental anak kecil yang minta permen kepada orang tuanya.
Dan kita bukanlah anak kecil lagi. Sikap mental di atas telah berubah menjadi "Saya menginginkannya, dan saya sedang melakukan upaya yang mengantarkan saya kesana," bisa cepat bisa lambat, Nobody Know, and its not the problem.