Wohoho... Keren juga nih. Kita bikin broker yuk, broker abal-abal juga ga apa-apa asal dilakukan dengan jujur, semua akan mendapat keuntungan kecuali mereka yang tradingnya rugi. Tapi yang jelas mereka yang tradingnya rugi bukan karena diakal-akalin oleh broker, tapi semata-mata murni hasil dari sistem trading dan money management yang diterapkan oleh si trader tersebut.
Sebenarnya pemikiran ini sudah lama juga terpikirkan. Ya... ini bener-bener terpikirkan semenjak lama ketika si soleh kerjanya rugi melulu karena sistem trading yang amburadul dan money management yang acak-acakan dan disertai dengan emosi yang agresif.
Fakta menyebutkan bahwa 95% trader pemula cenderung kalah, dan hanya 5% dari mereka mendapat keuntungan yang stabil.
Kalaulah fakta itu benar, kenapa tidak kita bikin broker emperan kelas gehu bala-bala cireng???
Broker yang asli, mereka asli sebagai media perantara dan order dari klien langsung diteruskan ke market, adapun penghasilan mereka murni dari spread dan atau komisi, jadi tidak peduli klien dia profit dalam tradingnya atau tidak, hal itu tidak mempengaruhi penghasilan broker.
Nah kalo broker abal-abal, order yang dilakukan oleh klien tidak diteruskan ke pasar tapi masuk ke broker, kalau si klien tersebut profit, maka broker yang bayar dia, dan kalau si klien rugi dalam tradingnya, kerugian dia adalah pemasukan bagi broker abal-abal ini. Jadi... panghasilan broker ini benar-benar bergantung pada hasil trading para klien nya, kalau kliennya kebanyakan merugi, maka broker sudah jelas untung, tapi kalau kebanyakan kliennya profit, maka broker yang bangkrut hehehe....
Tapi sebenarnya, trader profesional, atau bisa juga trader pemula tapi jeli, mereka jelas tidak akan memilih broker abal-abal seperti ini. Mereka akan memilih broker yang sudah teregulasi dengan jelas dan regulasi itu berasal dari negara kuat, kenapa harus dari negara yang kuat, karena kalau perusahaan forex yang sudah terregulasi ini kolap hal ini akan diselesaikan oleh pemerintah tersebut, dan tentunya dana dari para trader tetap aman, dan uangnya akan dikembalikan biasanya dalam hitungan beberapa bulan, dan bukan hitungan beberapa tahun, apalagi beberapa abad hehe...
Kalau faktanya seperti di atas, kemungkinan besar broker abal-abal ini akan dipenuhi oleh trader pemula, dan seperti fakta yang ada bahwa 95% trader pemula adalah pecundang yang tradingnya rugi mulu, maka perusahaan akan untung gede. Nah dari keuntungan yang gede ini, sebagian bisa dijadikan dana untuk 5% trader yang profit mulu.
Lalu timbul pertanyaan, bagaimana kalau seandainya 5% trader yang profit mulu ini keuntungan kumulatifnya lebih besar dari kerugian yang dihasilkan oleh 95% trader yang rugi mulu? berarti broker akan bangkrut dong? apakah ada solusi?
Tentu saja ada solusi. Seperti ditulis di atas, bahwa kalau perusahaan ini dijalankan dengan penuh kejujuran (dan tentunya juga transfaran), maka trader yang profit akan untung dan perusahaan pun akan untung.
Lalu apa solusinya?
Ada beberapa solusi, dan kalau dipikirkan lagi sebenarnya ada banyak solusi yang bisa ditemukan.
Solusi pertama adalah solusi yang "memalukan". Sang broker tentu mengetahui dari data base perusahaan trader-trader mana saja yang profitnya stabil dan bisa diprediksi bahwa dalam beberapa tahun ke depan bisa membangkrutkan perusahaan. Tinggal kontak saja trader ini satu persatu, ucapkan terima kasih kepada mereka karena telah mempercayai kami dan sebutkan bagaimana sesungguhnya broker ini bekerja dan mendapatkan untung, lalu instruksikan kepada trader ini untuk segera berhenti dengan menarik semua modal beserta profitnya tanpa sisa, kasih juga hadiah berupa penghargaan dan sejumlah uang, kemudian rekomendasikan kepada dia daftar broker-broker yang asli, yang terdaftar dan teregulasi. Cara ini memang sungguh memalukan bukan? tapi transfaran dan penuh kejujuran.
Solusi yang kedua adalah solusi yang "tidak memalukan" hehe... Tandai trader-trader yang profitnya stabil ini, lalu semua ordernya tinggal di teruskan ke market atau paling tidak diteruskan ke broker yang asli. Tinggal bikin software atau script untuk bisa melakukan tugas ini. Jadi, profit bagi trader-trader ini asli dari market sesungguhnya dan bukan lagi dari kas perusahaan. Masalah yang mungkin ditimbulkan dari order yang diteruskan ini adalah adanya delay atau jeda, karena order dari trader tidak langsung ke market, melainkan masuk dulu ke server broker lalu diteruskan ke market. Tapi untuk hal ini juga ada solusinya. Jeda yang ditimbulkan tidaklah terlalu parah apabila servernya kuat, delay paling bisa sepersekian detik (detik atau menit ya???), masalah jeda atau delay ini biasanya ditimbulkan oleh trader yang menggunakan teknik scalping, kalaulah teknik scalping yang jadi permasalahannya kenapa tidak perusahaan memberikan sistem dan aturan bahwa teknik scalping tidak diperbolehkan. Dan kalau ada masalah yang lainnya lagi tentunya bisa dipikirkan lagi jalan keluarnya.
Lalu apa saja yang diperlukan?
Tentunya banyak lagi yang diperlukan. Bikin broker walau abal-abal tidaklah semudah membalikkan tangan. Tapi kalo idenya sudah ada kenapa tidak kita persiapkan satu per satu. Ada banyak yang diperlukan, seperti kantor perusahaan, server yang stabil (kekuatan server bisa di-upgrade sejalan dengan semakin banyaknya klien), software trading (bisa beli atau bikin), web dengan fasilitas ssl, ijin perusahaan untuk PT (bukan ijin untuk broker tapi ijin untuk PT saja, kan mo bikin broker abal-abal), kas perusahaan untuk back up dll dll, tapi sejujurnya hal-hal teknis ini tidak terlalu berat, yang lebih berat adalah mencari orang-orang yang jujur dan kredibel yang akan melaksanakan semuanya dengan baik dari hari ke hari dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun. Karena tidak menutup kemungkinan, broker abal-abal ini akan bermutasi menjadi broker asli ketika semua syarat terpenuhi, dan tentunya untuk melaksanakan ini dibutuhkan orang-orang jujur dan ulet sebagai motor penggerak perusahaan.
Bagaimana??? tertarik untuk membuat broker abal-abal kelas teri?? tapi sejalan waktu akan menjadi broker kelas kakap yang memiliki regulasi yang benar. Saya denger-denger ada lho broker ECN yang terdaftar dan teregulasi sebagai perusahaan pialang di CFTC/NFA tapi dulunya adalah broker bandar...
Lalu bagaimana halnya dengan broker yang scam dan membawa lari dana nasabahnya?? Entahlah... entahlah dengan apa yang terjadi pada broker-broker yang scamm itu, apakah karena masalah internal atau eksternal saya tidak tahu, yang jelas hal ini begitu mengerikan dan menjadikan mimpi buruk bagi trader-trader yang trading di broker tersebut.
Saya belum melakukan penelitian dan investigasi lebih jauh, cuman kalo menurut perkiraan pribadi, kebanyakan broker yang ada sekarang ini adalah broker abal-abal yang tidak terdaftar dan tidak mempunyai regulator, atau kalaupun mempunyai regulator, regulatornya berasal dari negara-negara offshore yang meragukan. Cuman yang jelas, saya berharap bahwa semua broker baik yang asli maupun yang abal-abal ataupun yang abu-abu, melaksanakan tugasnya dengan baik dan jujur. Karena, saya lihat ada juga broker abal-abal (tidak memiliki regulasi yang jelas) tapi kinerjanya cukup oke sampai detik tulisan ini dimuat. Saya berharap tidak ada lagi yang scam-scam untuk sekarang dan selanjutnya.
Saya berharap semuanya damai, semuanya senang, broker senang, trader senang, dan bagi trader yang loss mulu, mudah-mudahan bisa mengambil pelajaran yang banyak dan berubah menjadi profitable forex trader dengan keuntungan yang stabil, atau mungkin berubah menjadi petani atau peternak atau apapun... yang jelas bisa menghasilkan uang dan bukan menghanguskan uang....
----
oh meeennn..... ini angka merah belum berubah ijo juga ya... ah santey aja yang jelas belum menyentuh stop loss, mudah-mudahan take profit yang kesentuh hahaha... Amin...
----
Bener nih si soleh mo berencana mendirikan broker abal-abal??? Wahaha.... Tidak Bro... Jelas tidaklah, regulator seperti CFTC tidak akan diam saja ketika mendeteksi broker abal-abal yang terdeksi bisa membahayakan masyarakat. Bulan September kemaren CFTC menuntut 11 Broker Illegal. Baca beritanya langsung di web resminya disini http://www.cftc.gov/PressRoom/PressReleases/pr6108-11
Tapi kan kita di Indonesia?? Wah apalagi di Indonesia lebih takut lagi, di kita kan ada Rahasia-Ilahi... :)