Minggu, 27 Maret 2011

Survive dulu... yang lain (profit) biar menyusul...


Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Dan begitu pula dengan forex. Tapi bagaimana bisa mengambil pengalaman yang banyak sementara, seorang pemula forex sudah bangkrut duluan???

Disinilah perlu Money Management (Risk Management).

Alexander Elder dan juga banyak dari para profesional yang lain menganjurkan untuk tidak mengambil resiko lebih dari 2% dari modal, setiap kali trading.

Oke... saya yakin Elder mengatakan hal di atas berdasarkan pengalaman yang panjang.

Baiklah, umpamakan kita ambil 1% resiko dari modal untuk setiap kali trading. Kita lihat bagaimana seorang pemula bisa bertahan lebih lama di Hutan Belantara Forex yang penuh dengan Hewan Buas yang siap memangsa...

Saya bayangkan hal paling buruk yang menimpa seorang pemula.... yaitu kalah 100 kali secara berturut-turut... apakah risk management di atas masih bisa membuat sang pemula tetap bertahan di Market???

Tarolah Seorang pemula memulai trading forex dengan modal 10 juta rupiah. Maka tiap trading, dia tidak boleh melebihi 1% dari modal tersebut untuk loss. Dan ketika trading pertama kalah 1%, maka kekalahannya adalah minus 100 ribu rupiah, dan modal dia tinggal Rp.9.900.000,-, untuk trading selanjutnya, maka risk yang diperbolehkan adalah sebesar Rp.99.000,- (1% dari Rp.9.900.000,-), dan seterusnya...

Saya telah menghitungnya dengan Excel, maka hasilnya akhir ketika 100 kali kalah berturut-turut, dia tetap bisa bertahan, dengan modal akhir sebesar Rp.3.660.000,-.

Saya kira, kalah seratus kali secara berturut-turut, sangat lah jarang terjadi. Dalam trading, kalah dan menang silih berganti, karena bagaimanapun Market terus berubah.

Bagaimana caranya supaya resiko rugi supaya tetap 1% dari modal??.

Jawabannya adalah Besar Lot (Position Sizing) yang kita lakukan harus dihitung dari Berapa rupiah resiko rugi dibagi berapa pip jarak stop loss.

Contohnya modal kita adalah sebesar Rp.9.900.000,-, maka resiko rugi yang dicadangkan adalah Rp.99.000,-. Nah setelah itu kita hitung berapa jarak stop loss dari open posisi. Misalnya jarak stop loss setelah ditambah spread adalah 20 pips. Maka, Resiko Rugi Rp.99.000,- dibagi 20 pips = Rp.4.950,- Setelah diketahui angka tersebut, maka besarnya trading adalah sebesar Rp.4.950,- (nilai per pips nya adalah rp.4.950,-, ketika stop loss 20 pips tersentuh maka kerugiannya adalah sebesar Rp.99.000,-)

Apakah ada broker yang menerima order dengan nilai ganjil seperti itu?? Oh ada... contohnya Marketiva, Bahkan ketika modal Anda hanya sebesar 1 dolar saja (Rp.10.000,-) tetap bisa trading.

Oke, langkah selanjutnya setelah ditentukan Risk Management sebesar 1%, adalah penentuan Risk Vs Reward. Setelah menentukan resiko yang dicadangkan adalah 1% dari modal, berapakah reward (kondisi profit) yang ditentukan???. Saya menyarankan 1:2, jadi kondisi profit 2 kali lebih besar dari jatah rugi. Dengan menentukan Risk Rewad 1:2, ketika anda kalah 50 kali dan menang 50 kali, maka anda tetap untung.

Ingat kawan... Yang pertama adalah SURVIVE dulu... Hal yang pertama yang harus dicapai para pemula adalah bisa bertahan dulu... itulah gol pertama bagi seorang pemula. Jangan berharap bisa langsung menggandakan uang dalam jarak beberapa bulan.

Apabila seorang pemula bisa bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama, maka kemampuan dia akan terus meningkat dari berbagai pengalaman nyata yang didapat di live forex market.

Dan apabila seorang pemula bisa bertahan dan hasilnya adalah profit, maka ketahuilah, bahwa Anda bukanlah seorang pemula lagi, Anda telah melangkah maju menjadi seorang Pro...

Bukan suatu rahasia lagi, bahwa banyak pemula yang langsung bangkrut, hanya dalam beberapa kali trading saja. Bangkrut tidak lebih dari satu minggu.

Apabila Anda ingin menjadikan forex sebagai sumber penghasilan, maka lakukanlah seperti mengelola bisnis. BUKAN seperti mengadu peruntungan di meja judi.

Forex for Living, terus terang tidak semenarik Forex for Gambling.

Forex for Living targetnya adalah profit konsisten. Forex for Gambling tidak jauh beda dengan taruhan di Meja Judi. Inilah alasannya kenapa banyak para pecundang yang ketagihan forex, padahal dia rugi melulu. Dia ketagihan forex seperti halnya seorang yang ketagihan judi. Forex jadi candu bagi mereka.


Oke Guys, maaf kalo kata dan kalimatnya acak-acakan dan susah dimengerti.

Happy Trading....