Minggu, 10 April 2011

Bom Waktu pada Martingale Money Management


Bagi yang sudah menghanguskan nyaris seluruh modal gara-gara menggunakan money management martingale, saya kira akan sunguh-amat-sangat mengerti sekali, bagaimana money management martingale menghasilkan bom waktu yang ketika satu kali saja meledak... hancurlah Akun Anda.

Bagi yang belum merasakan ledakan bomb waktu dari sistem martingale, mendingan belajar dari mereka yang telah merasakan bagaimana rasanya ledakan tersebut, dan berpikir ulang terhadap sistem martingale ini. Dan saya harap Anda tidak akan pernah menyimpan bom waktu tersebut. Ledakannya sungguh mengerikan... (duduk di ujung pojok kamar menghadap sudut tembok dengan dua telapak tangan menyangga muka yang tertunduk, terpejam dengan mata lembab, ini adalah tampilan pisik, bagaimana suasana perasaan/psikologisnya? Wah... jangan tanya deh... sangat hancur...).

---------
Sekilas sistem money management martingale.
(bagi yang telah mengetahui sistem martingale, lewat saja paragrap ini)

Berawal dari fakta, bahwa tidak selamanya seorang trader kalah, dan tidak selamanya seorang trader menang. Kalah dan menang silih berganti adalah hukum abadi dari forex.
Bagaimana supaya kalah dan menang yang silih berganti tersebut tetap berhasil meraup kekayaan, maka muncullah money management, salah satunya Martingale.
Sistem Martingale ini sederhana, yaitu melipatgandakan 2 kali lipat equity modal/margin, setelah suatu trading yang kalah, dengan begitu sekali saja mendapatkan trading yang menang, maka profit dari trading yang menang ini akan menebus semua kekalahan sebelumnya, dan tetap menghasilkan "sedikit" profit.

Contoh simulasinya seperti di bawah ini,
Apabila 4 kali kalah satu kali menang, maka hasilnya tetep menang.
Trading pertama 1 lot => kalah 100.000
Trading kedua 2 lot => kalah 200.000
Trading ketiga 4 lot => kalah 400.000
Trading keempat 8 lot => kalah 800.000
Trading kelima 16 lot => MENANG 1.600.000
sekarang kita kalkulasi kalah vs menang.
4 x kalah = 100.000+200.000+400.000+800.000 = 1.500.000
1 x Menang = 1.600.000
Hasil akhir tetap profit sebesar 100.000 (1.600.000 dikurangi 1.500.000)

Dalam martingale, sebelum seseorang mendapatkan trading yang profit, maka dia terus melipat gandakan equitynya dalam trading.
---------
Kelebihan sistem Martingale adalah kemampuannya mendapatkan hasil profit, yang walau kecil tapi terus mengalir.

Kekurangannya adalah harus memiliki modal awal yang sangat besar, untuk mencari profit yang sedikit.

Lalu dimana bom waktunya???
Bom waktunya terletak di seberapa besar ketahanan modal Anda untuk terus trading ketika kalah berturut-turut terjadi. Dan ketika jebol (tertembus)... maka bom waktu benar-benar telah meledak.

Apakah ada cara supaya tetap bisa memakai sistem martingale dengan tanpa bom waktu tersebut? Jelas ada, tapi caranya sangat mustahil, yaitu anda harus memiliki modal dengan jumlah tak terbatas....

Sebagai contoh apabila hanya 10 kali kalah berturut-turut terjadi, padahal Anda hanya mencari profit sebesar 1000 perak saja, maka dibutuhkan sebesar Rp.2.047.000 untuk tetap bisa trading di trading kesebelas yang menang. Lalu bagaimana apabila trading yang ke sebelas ini kalah?? hancurlah semua modal Anda.
Lihat ilustrasi di bawah ini:
target profit 1000 perak saja, 10 kali kalah dan diakhiri dengan 1 kali menang pada ujungnya.
1. bet 1000 => kalah 1.000
2. bet 2000 => kalah 2.000 (total kalah sampai level ini 3.000)
3. bet 4000 => kalah 4.000 (total kalah sampai level ini 7.000)
4. bet 8000 => kalah 8.000 (total kalah sampai level ini 15.000)
5. bet 16.000 => kalah 16.000 (total kalah sampai level ini 31.000)
6. bet 32.000 => kalah 32.000 (total kalah sampai level ini 63.000)
7. bet 64.000 => kalah 64.000 (total kalah sampai level ini 127.000)
8. bet 128.000 => kalah 128.000 (total kalah sampai level ini 255.000)
9. bet 256.000 => kalah 256.000 (total kalah sampai level ini 511.000)
10. bet 512.000 => kalah 512.000 (total kalah sampai level ini 1.023.000)
11. bet 1.024.000 => MENANG 1.024.000
1 kali menang dikurangi total kalah = profit 1.000

Dalam kondisi di atas, untuk mendapatkan profit Rp.1000 saja, harus ada modal sebesar Rp.2.047.000.
Lalu bagaimana kalau trading ke sebelas tersebut kalah dan tidak bisa melanjutkan doubling? hehe... seluruh modal telah lenyap.... bom waktu telah meledak.
Dan siapa yang bisa menjamin trading yang kesebelas hasilnya menang? No Body can't

contoh di atas hanya untuk target profit 1000 perak saja, bagaimana kalau target Anda adalah 100.000, atau 1 juta? silahkan hitung sendiri....

Mungkin seseorang berpikir...
"Ah tidak mungkinlah 11 kali kalah berturut-turut"
eit... kata siapa? siapa yang bisa menjamin?
Oke saya mengalah...
kalau memang betul maksimal kalah berturut-turut adalah sebanyak 10 kali, ini artinya dipertaruhkan modal sebesar Rp 2 juta untuk mendapatkan profit sebesar Rp. 1.000.
dan untuk target profit sebesar Rp 1 juta, maka dibutuhkan modal 2 milyar.

Sedikit ngelantur..
Masih ingatkah anda dengan crash market yang terjadi di tahun 2008, yang hampir semua partisipan menganggap ini adalah hal yang mustahil?
Apakah "Stock Market Bubble and Crash"di tahun 2008 adalah yang pertama kali?
Tentu saja bukan,
tahun 2000-2002 "Stock Market Bubble",
tahun 1998 "Long-Term Capital Management Collapse",
tahun 1997 "Asian Contagion Crisis",
tahun 1995 "Barings Bank Crisis",
tahun 1993 "Metallgesellschaft Collapse",
Memang betul, untuk risk to reward rasio yang 1:1, jumlah kemenangan dan jumlah kekalahan adalah sama sebesar 50%, tapi perlu diingat bahwa hal ini tidak ada kaitannya dengan berapa kali maksimal kalah secara berturut-turut, adakah angka pasti yang bisa menyebutkan bahwa maksimal hanya sekian kali kalah berturut-turut?

Saya telah melakukan simulasi berdasar data Euro vs USD selama 16 tahun dan dihasilkan 3988 transaksi (rata-rata 1 kali transaksi per hari), trading yang kalah sebanyak 1987 kali dan trading yang menang sebanyak 2001 kali. selisih jumlah menang sama kalah cuma 14.
Lalu berapa kali maksimal kalah secara berturut-turut?? ....
Dari data tersebut diperoleh kalah secara beturut-turut sebanyak 12 kali trading. Nah loh... bagi yang menganggap tidak mungkin kalah berturut-turut sebanyak 11 kali telah terpatahkan.
Dan lagi-lagi... siapa yang bisa menjamin bahwa trading untuk kedepan bahwa setelah 12 kali kalah yang ke 13 nya adalah trading yang menang? Tidak ada seorangpun yang bisa menjamin...

Wah... sampai segitunya si Soleh menganalisa sampai 16 tahun... Eit... dulu saya pernah menjadi seorang martingale trader... (coba baca tulisan awal diatas).

Cukuplah orang lain yang telah merasakan bom waktu dari sistem martingale, dan saya harap Anda bisa mengambil pelajaran dari situ tanpa mengalami ledakannya.


Always in profit, and happy trading.

NB: Bagi Anda yang bersikukuh tetap ingin memakai sistem martingale, (karena bagaimanapun banyak juga yang suka sistem ini) gunakanlah dengan bijaksana. Karena bagaimanapun tidak bisa saya pungkiri bahwa ada trader sukses dengan martingale (modified martingale system).

Catatan tambahan (13-04-2011):
Kalimat2 diatas ada yang bersifat hiperbolic (ngahaja jang nyingsieunan),
Ex: "Seluruh modal amblas" artinya "kena Margin Call", (jadi sebenarnya tidak bener-bener amblas),
Tulisan ini ditujukan kepada para pemula (just like me) yang mengira bahwa hanya berbekal money management seperti ini bisa meraup untung dengan mudah.

Dan tentunya postingan ini bukan untuk Anda sebagai seorang martingale trader yang telah mempunyai pemahaman yang cukup dan pengalaman segudang mengenai teknik MM ini, (tidak ada hal yang baru dalam tulisan ini).