Senin, 11 April 2011

Ternyata bukan saja beruang dan banteng yang bertengkar

Wehehe....
Ternyata dalam dunia forex, bukan saja beruang dan banteng yang saling bertengkar, Trader yang satu dengan trader yang lain bisa juga bertengkar.

Kadang ada sms atau juga pesan di kotak masuk facebook saya yang bunyinya kira-kira gini "gara gara lu sama temen-temen trend follower lu, saya jadi ringsek.... loss besarrr.." tapi tentunya dengan nada bergurau...
lalu saya jawab "lha minggu kemaren, gara-gara ente sama perkumpulan counter trend ente, ane terbontang banting, sell malah naik, buy malah turun....",
kemudian dia bales lagi "iya..., tapi kan rugi lu cuma sedikit-sedikit, lha gua... ampe ambles gini..." lalu saya jawab, "iya, emang sedikit-sedikit, tapi kan sering, ngemeng-ngemeng lu ambles, emangnya kemanain SL ente?!?"

Kami bertengkar dalam suasana bergurau yang hangat. Lain kami lain pula mereka dalam skup yang lebih besar.

Saya pernah membaca buku yang membantai abis para trader pundamental. Dan begitu mengagung-agungkan analisa teknikal, berikut menyertakan nama-nama trader besar yang berbasis teknikal.
Dan tentunya hal ini mendapat respon negatif dari para trader pundamental, dan kembali membantai para analis teknikal, sambil menyertakan nama-nama besar dari golongan pundamental.

Weleh weleh... sampai segitunya...

Tidak sampai disitu... ternyata di dalam tubuh penganut teknikal juga ada yang memandang remeh trader lain sesama teknikal. Contohnya seorang teknikal swinger yang memandang rendah trader teknikal scalping.

Ya Ampreeetttt....
Bukankah gol kita semua adalah sama?!? Yaitu profit dalam trading? Kenapa harus mempermasalahkan teknik yang berbeda.

Bukankah para pundamentalis bisa dijadikan cermin untuk melihat kelemahannya teknikal, dan begitu pula sebaliknya. Sebagaimana seorang trend follower trader yang sedang berdiskusi dengan seorang counter trend trader untuk menyempurnakan teknik masing-masing dalam sudut pandang yang berbeda?!?

And over all, bukankah kita harus lebih fokus terhadap trading sendiri dan bertanggung jawab atas hasil dari trading tersebut.

Tapi memang saya akui... suasana atmospir dari kekalahan beruntun atau loss besar lumayan panas. Hasil trading yang minus bisa memberikan efek psikologis dan sosial yang kurang menguntungkan bagi seorang trader. Apakah ini adalah sebuah konsekuensi?