Kamis, 26 Mei 2011

Rahasia Hedging 2 (lanjutan)

Postingan ini adalah lanjutan dari posting sebelumnya.

Senior saya pernah mengatakan bahwa teknik hedging itu seperti menekan tombol pause dalam posisi minus, dan ketika pause dilepas maka posisi minus tadi akan kembali lagi bergerak, entah itu kearah positif atau negatif.

Dan saya setuju dengan hal di atas.

Ketika saya membuka posisi 1 lot buy, kemudian harga melawan posisi saya sehingga terjadi minus, kemudian saya melakukan hedging dengan membuka posisi 1 lot sell, setelah itu kemanapun harga bergerak, maka posisi minus tadi tidak bertambah dan tidak berkurang (kecuali biaya transaksi menjadi 2 kali). Yang terjadi kemudian adalah saya kebingungan untuk melepas salah satu order, apakah buy yang akan di lepas atau sell yang akan dilepas, dan kalo kedua-duanya dilepas maka kondisi minus yang di"pause" tersebut benar-benar tereksekusi.

Kemudian saya mencoba untuk melakukan teknik hedging dengan cara lain sesuai dengan rahasia hedging pada postingan sebelumnya. yaitu membagi dua diri saya, yang satu pendukung buy dan yang satu lagi pendukung sell, pembukuan dilakukan terpisah, dan kedua-duanya memakai money management yang sama. Order buy dan sell baik ketika open maupun close dilakukan secara berbarengan. Dan yang menjadi rahasia disini adalah money managementnya, yang berpungsi untuk mengoptimalkan profit ketika profit dan meminimalkan loss ketika loss.

Sebagai simulasi, saya membagi modal 2.000.000 menjadi dua. 1.000.000 untuk modal si "Sell", dan 1.000.000 untuk modal si "Buy".
Eksperimen pertama dengan melakukan Money Management anti martingale dengan hanya meresikokan 10% dari modal untuk mendapat profit 10%.

Simulasi: ketika si "Buy" kalah beruntun sebanyak 3 kali, dan di saat berbarengan si "Sell" menang beruntun sebanyak 3 kali, maka hasil akhir dari si buy dan si sell ketika dijumlahkan adalah positif.

Kita lihat apa yang terjadi dengan si "Buy".
Modal awal 1.000.000, dengan meresikokan 10% untuk profit 10% ketika loss pertama terjadi maka minus 100.000. Modal pun menjadi 900.000.
Dengan modal 900.000, kembali meresikokan 10% loss untuk 10% profit maka ketika loss yang kedua terjadi maka minus 90.000. modal sekarang menjadi 810.000.
Dengan modal 810.000, kembali meresikokan 10% untuk loss untuk 10% profit, maka ketika loss yang ketiga terjadi maka minusnya adalah 81.000. modal sekarang adalah 729.000.
Setelah 3 kali kalah beruntun, maka modal semula yang 1juta menjadi 729.000.

Kita lihat apa yang terjadi dengan si "Sell".
Modal awal 1.000.000, dengan meresikokan 10% untuk profit 10%, ketika profit pertama terjadi, maka profit yang didapat adalah 100.000. modal sekarang menjadi 1.100.000.
Dengan modal 1.100.000, kembali meresikokan 10% loss untuk 10% profit, ketika profit kedua terjadi, maka profit yang didapat adalah 110.000. modal sekarang menjadi 1.210.000.
Dengan modal 1.210.000, kembali meresikokan 10% loss untuk 10$ profit, maka ketika profit ketiga terjadi, profit yang didapat adalah 121.000. modal sekarang menjadi 1.331.000.
Setelah 3 kali menang beruntun, maka modal semula yang 1juta berubah menjadi 1.331.000.

Karena si buy dan si sell adalah saya sendiri, kita jumlahkan hasil akhir dari si "Buy" dan si "Sel".
Si "Buy" modal awal 1.000.000 setelah kalah 3 kali menjadi 729.000,
Si "Sell" modal awal 1.000.000 setelah menang 3 kali menjadi 1.331.000.
Si Buy + Si Sell = 729.000 + 1.331.000 = 2.060.000.
Hasilnya adalah profit 60.000.

Fungsi money management yang terjadi pada si "Buy" karena kalah adalah meminimalisir kerugian, dan
Fungsi money management yang terjadi pada si "Sell" karena mengalami kemenangan adalah memaksimalkan profit.

Kerugian yang diminimalisir ditambah dengan keuntungan yang dimaksimalkan, maka ketika dijumlahkan hasilnya adalah positif.
------

Kemudian saya melakukan eksperimen tebak koin, dari eksperimen ini saya melemparkan sebanyak 3.988 kali koin. sengaja sampai ribuan kali untuk mengetahui kekuatannya dalam longterm. Sebenarnya saya tidak melemparkan koin secara real, saya menggunakan data historis pergerakan Euro Vs USD TimeFrame Daily, candle naik dan candle turun mewakili garuda dan angka pada koin.

Kemudian seperti langkah di atas, saya membagi diri dua diri saya, yang satu adalah pendukung garuda dan yang satu lagi adalah pendukung angka. profit yang saya dapat adalah penjumlahan dari si "Garuda" dan si "Angka".

Money management pada percobaan ini tidak memakai anti-martingale seperti simulasi di atas, karena saya mendapatkan kesulitan untuk tes koin ini. Saya menggunakan money management martingale terbatas. yang dimaksud dengan money martingale terbatas disini adalah money martingale seperti biasa yaitu double up position size setelah kekalahan terjadi, tapi dibatasi hanya sampai level 4. sengaja dibatasi karena modalnya juga terbatas. empat level tersebut menjadi seperti ini: 1, 2, 4, 8. dan ketika di angka 8 tetap kalah, maka martingale kembali lagi ke permulaan yaitu angka 1.

Inilah hasil dari Spreed sheet saya untuk 3.988 pelemparan koin.

(klik gambar untuk memperbesar)
(ralat, hasil "koin" maksudnya adalah hasil "angka")

Bisa dilihat pada garis hijau terus naik keatas. tapi terjadi side way di tengah-tengah grafik.
Garis hijau di atas adalah hasil penjumlahan dari hasil garuda dan angka, yang diwakili dengan garis merah dan garis biru.

Money management pada eksperimen yang ini terbukti bisa meminimalisir kerugian ketika rugi dan memaksimalkan keuntungan ketika untung.

Apabila tidak memakai money management seperti di atas, dengan kata lain setiap koin dilempar baik si garuda maupun si angka memasang 1, maka hasil hedging tetap nol.

Perhatikan grafik di bawah ini.

(klik untuk memperbesar)
(ralat, hasil "koin" maksudnya adalah hasil "angka")

Terlihat pada grafik, bahwa garis untuk hasil hadging seperti cermin. Semakin kuat si garuda naik ke atas semakin kuat pula si angka turun ke bawah.

Apabila saya membagi dua modal saya untuk si garuda dan si angka, maka hasil dari penjumlahan tersebut tetaplah nol. Ketika si garuda untung, dipastikan si sell rugi dengan jumlah kebalikannya. Si untung dan si rugi ketika dijumlahkan hasilnya tetap nol.

Pada grafik di atas, Garis garuda + angka yang berwarna hijau nyaris tak terlihat, karena garis tersebut benar-benar menempel pada garis nol.

Sekian dulu, apabila di rasa kurang, saya akan mempostingkan kembali di postingan selanjutnya sebagai ralat atau untuk memperjelas.
---

Eksperimen diatas dilakukan hanya dengan hedging dan money management saja, dan tanpa indikator pembantu apapun.